CONTOH SKRIPSI BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Pendekatan
Penelitian
Menurut Kasiram dalam Sujarweni
(2014:39) mendifiniskan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
Penelitian kuantitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh)
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantiatf memusatkan perhatian pada
gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia
yang dinamakannnya sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif hakekat
hubungan di antara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang
obyektif.
CONTOH SKRIPSI BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.2
Definisi
Operasional Variabel

Definisi
operasional variabel adalah meletakkan arti pada suatu variabel dengan cara
menetapkan keinginan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.
Variabel penelitian dari penelitian yang akan diteliti adalah kinerja karyawan
sebagai variabel dependen (Y), Motivasi
(X1), Kompensasi (X2) Konflik (X3) sebagai variabel independen (X).
1.
Motivasi (X1)
Motivasi
adalah proses yang menyebabkan intensitas (intensity),
arah (direction), dan usaha terus
menerus (persistence) individu menuju pencapaian tujuan.
Intensitas menunjukkan seberapa besar seseorang berusaha (Wibowo, 2014,322).
2.
Kompensasi (X2)
kompensasi
adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari
pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat
berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan
kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain (Sutrisno,
2009:236),
3.
Konflik (X3)
Konflik
adalah ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena meraka harus menggunakan
sumber daya yang langka secara bersama-sama, atau menjalankan kegiatan
bersama-sama atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan
persepsi yang berbeda (Sunyoto, 2013:29)
4.
Kinerja (Y)
Kinerja adalah kesediaan seseorang atau
kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai
dengan tanggung jawab dan hasil yang diharapkan (Arif dan Kartika, 2012;8),.
Tabel
3.1 Kisi-kisi Operasional Variabel
Variabel
|
Konsep
Variabel
|
Indikator
/ Kisi-kisi
|
Skala
|
Motivasi
(X1)
|
Motivasi
adalah proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah (direction),
dan usaha terus menerus (persistence) individu menuju pencapaian tujuan.
Intensitas menunjukkan seberapa besar seseorang berusaha (Wibowo ,2014,322).
|
1. Kondisi
Linkungan Kerja
2. Kompensasi
yang memadai
3. Supervisi
yang baik Adanya jaminan pekerjaan Status dan tangung jawab
(Sutrisno,2009:116)
|
Likert
|
Kompensasi
(X2)
|
Kompesasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja balas
jasa atas kerja mereka. Masalah kompensasi berkaitan dengan konsistensi
internal dan konsistensi eksternal Hasibuan (2016:34).
|
1.
Pendidikan dan pengalaman kerja.
2.
Kemampuan perusahaan.
3. Keadaan
ekonomi.
4.
Kondisi-kondisi pekerjaan.
5. Peraturan
pemerintah
|
Likert
|
Konflik (X3)
|
Konflik adalah ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota
organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena meraka
harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama, atau
menjalankan kegiatan bersama-sama atau karena mereka mempunyai status,
tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Sunyoto (2013:29)
|
1. Komunikasi
Yang Buruk
2. Struktur
3. Variabel
Pribadi
4. Perbedaan
Perpsepi
5. Perbedaan
Tujuan
|
Likert
|
Kinerja (Y)
|
Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab
dan hasil yang diharapkan (Arif dan Kartika, 2012;8)
|
1. Biasnya
penilaian
2. Jenis kelamin
3. Ras
atau kesukuan
4. Fanatisme
5. penilai
terhadap suatu prinsip
6. Senioritas.
|
Likert
|
3.3
Tempat
dan Waktu Penelitian
3.3.1
Tempat
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur yang
berlokasi di .........................,Kota Batam. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016.
3.3.2
Waktu
Penelitian
Penelitian
dimulai dari pra riset yang dilakukan pada bulan Februari 2016 selama satu minggu diminggu ketiga. Kemudian pengajuan judul di
mulai pada minggu pertama dibulan
Maret 2016. Selanjutnya penulisan
proposal dilakukan pada bulan April 2016 dari minggu ketiga sampai dengan minggu keempat bulan April 2016.
Tabel
3.2 Waktu Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||||||||||||||
Feb-16
|
Mar-16
|
Apr-16
|
May-16
|
Jun-16
|
Jul-16
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Pra Riset
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengajuan Judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penulisan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Penyusunan Instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Uji coba instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Analisis data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.4
Populasi
dan Sampel
3.4.1
Populasi
Populasi
dalam suatu penelitian merupakan sekumpulan objek yang dapat dijadikan sumber
penelitian yang berbentuk benda-benda, manusia ataupun peristiwa yang terjadi
sebagai objek atau sasaran penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Silalahi,
(2006:147) bahwa: “populasi merupakan jumlah total dari keseluruhan elemen yang
dianalisis atau dipelajari. Populasi dapat berupa organisme, orang, benda,
objek, peristiwa, atau laporan”. Populasi dalam penelitian ini 56 orang
karyawan Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Batam.
3.4.2
Sampel
Sampling adalah
suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi yang jumlahnya mencukupi
secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel memahami
karakteristik-karaktersitiknya akan diketahui tentang keadaan populasi,
dikarenakan penelitian populasi kurang dari 100 orang, maka seluruh jumlah
populasi digunakan sebagai sampling
sensus.
3.5
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Wawancara
Wawancara
adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematik dan berlandaskan tujuan penelitian (Marzuki, 2005). Wawancara
dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, dan merupakan cara memperoleh
data yang bersifat langsung.
2.
Studi Pustaka
Studi
pustaka merupakan metode pengumpulan data dan informasi dengan melakukan
kegiatan kepustakaan melalui buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.
Kuesioner
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pertanyaan dan pertanyaan yang
akan digunakan bisa melalui telepon, surat
ataupun tatap muka (Ferdinand, 2006). Pertanyaan yang diajukan pada responden
harus jelas dan tidak meragukan responden.
Dengan melakukan penyebaran kuesioner untuk
mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert yang dikembangkan oleh
Rensis Likert. Skala Likert umumnya menggunakan 5 angka penelitian, yaitu:
1. Sangat Setuju
(SS) dengan score 5.
2. Setuju
(S) dengan score 4.
3. Ragu-ragu
(RR) dengan score 3.
4. Tidak
Setuju (TS) dengan score 2.
5. Sangat
Tidak Setuju (STS) dengan score 1.
Urutan setuju atau tidak setuju dapat dibalik
mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
3.6
Sumber Data
Menurut Rumengan (2013:42)
ketika melakukan tahap statistik adanya suatu pngumpulan suatu data yang akan
diolah, pada umumnya statistik memiliki dua jenis data yaitu data primer dan
data sekunder.
Menurut Sari dalam Usman dan Akbar (2006),
sumber data penelitian meliputi:
1.
Data Primer
Data primer merupakan data
yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama. Dalam hal
ini, penulis memperoleh data primer langsung dari karyawan yang ada di PT. Bintan Bersatu Apparel melalui kuesioner.
2.
Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh
secara tidak langsung dalam penelitian atau dari pihak lain yang terkait dengan
objek yang diteliti. Data ini bisa diperoleh dari studi pustaka berupa buku,
referensi, dokumen, dan sebagainya yang berfungsi untuk melengkapi data primer.
3.7
Uji
Kualitas Data
3.7.1
Uji
Validitas
Menurut Rumengan (2013:83), validitas
menujukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan penelitian,
maka kuesioner yang disusunnya harus
mengukur apa yang ingin di ukurnya. Setelah kuesionernya tersusun dan teruji
validitasnya, dalam praktek belum data yang terkumpulkan adalah data yang
valid.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
tidak sahnya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu.
Selain itu validitas data akan ditentukan oleh
keadaan responden sewaktu diwawancara. Bila diwaktu menjawab semua pertanyaan,
responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau rasa takut, maka data yang
diperoleh akan valid dan reliable.
Tetapi bila si responden merasa malu, takut dan cemas akan jawabannya, maka
besar kemungkinan dia akan memberikan jawaban yang tidak benar. Adapun cara
menguji validitas, langkah – langkahnya yaitu:
1.
Mendefinisikan secara
operasional konsep yang akan diukur.
2.
Melakukan uji coba skala
pengukur tersebut pada sejumlah responden
3.
Mempersiapkan tabel tabulasi
jawaban.
4.
Menghitung korelasi antara
masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik
korelasi ‘product moment’.
Menurut Idrus (2009:123), suatu instrumen
dinyatakan valid (sah) apabila instrumen tersebut betul-betul mengukur apa yang
seharusnya diukur. Metode yang sering digunakan untuk mencari validitas
instrumen adalah korelasi produk momen antara skor setiap butir pertanyaan
dengan skor total sehingga disebut sebagai inter
item-total correlation (Idrus, 2009:123)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir
pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.
Untuk mengukur tingkat validitas dapat
dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total
skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho Skor butir pertanyaan berkorelasi positif
dengan total skor konstruk.
Ha Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi
positif dengan total skor konstruk.
Uji validitas dilakuan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal
ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r
tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali,
2005).
3.7.2
Uji
Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel
jika jawaban seseorang terhadap kuesioner stabil dari waktu kewaktu.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila
suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan
hasil pengukuran yang diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable
(Rumengan, 2011:70).
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan
cara one shot atau pengukuran sekali
saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005).
3.7.3
Uji
Asumsi Klasik
Untuk
meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat
dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian
asumsi multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas.
1.
Uji
Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksinya dengan cara
menganalisis nilai toleransi dan Variance
Inflation Factor (VIF).
Uji
multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas
(Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas.
Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
a.
Nilai R yang dihasilkan oleh
suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
terikat (Ghozali, 2005).
b.
Menganalisis matrik korelasi
variabel-variabel bebas. Apabila antar variabel bebas ada korelasi yang cukup
tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinearitas (Ghozali, 2005).
c.
Multikolinieritas dapat
dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) Variance Inflation Factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas menguji apakah sebuah grup mempuyai varians yang sama di
antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya
terjadi maka dikatakan adalah homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak
sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji
heteroskedastistas bisa dibagi dua, yakni dengan alat analisis grafik atau analisis
residual yang berupa statistik (Rumengan, 2011: 89).
3. Uji Normalitas
Tujuan
uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti
atau mendekati normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang
baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji ini
berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data (Rumengan,
2011:83).
3.7.4
Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu Motivasi (X1) , Kompensasi (X2) dan Konflik (X3) terhadap variabel
terikatnya yaitu Kinerja Karyawan (Y).
Persamaan regresi linier berganda adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2005):
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3
+ 85.2
Dimana:
Y = Variabel dependen (Kinerja
Karyawan)
a = Konstanta
b1, b2,b3 = Koefisien garis
regresi
X1, X2, X3 = Variabel
independen (Motivasi, Kompensasi, Konflik)
e = Error / variabel pengganggu
3.8
Pengujian Hipotesis Penelitian
3.8.1
Uji Statistik t
Uji statistik
t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing variabel Motivasi, Kompensasi dan konflik
dalam menerangkan variabel kinerja karyawan. Dalam hal ini apakah masing-masing
variabel motivasi, kompensasi dan konflik berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung pada
hasil perhitungan koefisien regresi melalui SPSS pada bagian Unstandardized
Coefficients dengan membandingkan Unstandardized Coefficients B
dengan Standard error of estimate sehingga akan didapatkan hasil yang
dinamakan t hitung. Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan
kriteria pengujian sebagai berikut:
- Apabila t hitung >
t tabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
ini berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2.
Apabila t hitung < t tabel
dan tingkat signifikansi > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara individual
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.8.2
Uji
Statistik F
Dalam
penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan
adalah:
Ho: Variabel-variabel bebas yaitu
motivasi, kompensasi dan konflik mempunyai pengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Ha: Variabel-variabel bebas yaitu motivasi, kompensasi
dan konflik mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005)
adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
1.
Apabila probabilitas
signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2.
Apabila probabilitas
signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.8.3
Analisis
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat
(Ghozali, 2005). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R²) yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel bebas (motivasi, kompensasi dan konflik) dalam menjelaskan variasi
variabel terikat kinerja karyawan)
amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti
variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel terikat.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien
determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka (R²) pasti meningkat tidak
perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted (R²) pada saat mengevaluasi mana
model regresi yang terbaik. Tidak seperti (R²) nilai Adjusted (R²) dapat
naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
izin ambil artikel didalam web initerima kasih
ReplyDeleteIya, silahkan
Deletesemoga bermanfaat ya
terimakasih
ReplyDeletebaik, sama-sama, jangan lupa share ya
DeleteMAS SAYA IJIN NGAMBIL ADATA YAH UNTUK DI PELAJARI
ReplyDeleteIya, silahkan mas, semoga bermanfaat.
Deletetabel desain penelitian nya gada ya?
ReplyDeleteIzin dipelajari datanya mas, terima kasih..
ReplyDeleteIzin pengambilan data ya mas, terima kasih...
ReplyDeletedaftar isinya gaada ya mas ?
ReplyDeleteini metode penelitian untuk judul "analisis" atau "pengaruh" ya ?
ReplyDeleteWhat's Taking place i'm new to this, I stumbled upon this I have found It positively helpful and it has helped me out loads. I'm hoping to contribute & aid different users like its helped me. Great job. outlook 365 sign in
ReplyDeletePermisi, saya izin copas buat tugas. Terimakasih
ReplyDelete