CONTOH SKRIPSI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1.1
Deskripsi
Objek Penelitian
1.1.1.
Gambaran
Umum Organisasi
1.1.2.
Sejarah
Singkat PT. .......
1.1.3.
Visi
dan Misi PT
CONTOH SKRIPSI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.2
Identitas
Responden
Dari
kuisioner yang sudah di isi responden, maka di dapat data responden sebagai
berikut.
1.2.1
Jenis
kelamin
Jenis
kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang.
Jenis_kelamin
|
|||||
|
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative Percent
|
|
Valid
|
Laki-laki
|
35
|
62,5
|
62,5
|
62,5
|
Perempuan
|
21
|
37,5
|
37,5
|
100,0
|
|
Total
|
56
|
100,0
|
100,0
|
|
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Sumber data diolah,
2016
Berdasarkan
Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 56 responden atau karyawan di Pelabuhan Domestik
Telaga Punggur Batam. Terdiri dari laki-laki sebanyak 35 orang (62,5%) dan
perempuan sebanyak 21 orang (37,5%).
1.2.2
Umur
Umur
berkaitan dengan perilaku seseorang yang di lokasi kerja biasanya adalah
gambaran akan pengalaman dan tanggung jawab.
Tabel 4.2 Umur
Umur
|
|||||
|
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative Percent
|
|
Valid
|
17-25
|
26
|
46,4
|
46,4
|
46,4
|
26-40
|
30
|
53,6
|
53,6
|
100,0
|
|
Total
|
56
|
100,0
|
100,0
|
|
Sumber data
diolah, 2016
Berdasarkan
Tabel 4.2 umur dari 17-25 sebanyak 26 orang (46,4), dan 20-40 sebanyak 30 orang (53,6%).
1.2.3
Status
Perkawinan
Berikut
ini Tabel 4.3 status perkawinan responden pada karyawan di Pelabuhan Domestik
Telaga Punggur.
Tabel 4.3 Status
Perkawinan
Status
|
|||||
|
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative Percent
|
|
Valid
|
Belum Menikah
|
39
|
69,6
|
69,6
|
69,6
|
Menikah
|
17
|
30,4
|
30,4
|
100,0
|
|
Total
|
56
|
100,0
|
100,0
|
|
Sumber data diolah,
2016
Berdasarkan
data diatas yang belum menikah sebanyak 39 orang (69,6%) dan belum menikah
adalah sebanyak 17 orang (30,4%).
1.2.4
Lama
Bekerja
Berikut
Tabel 4.4 status lama bekerja di PT. Diesel Energy Batam.
Tabel
4.4 Lama Bekerja
Lama_berkerjja
|
|||||
|
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative Percent
|
|
Valid
|
5 < tahun
|
26
|
46,4
|
46,4
|
46,4
|
5 > tahun
|
30
|
53,6
|
53,6
|
100,0
|
|
Total
|
56
|
100,0
|
100,0
|
|
Sumber Data
Diolah, 2016
Berdasarkan
Tabel 4.3 yang lama bekerja 5< sebanyak 26 orang (46.4%), 5> sebanyak 30
orang (53,6%).
1.2.5
Uji
Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
adalah alat ukur untuk mengumpulkan data, maka data yang baik adalah instrumen
yang sesuai dengan sifat data yang akan dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa
data yang kita kumpulkan tersebut sahih (valid) dan dapat dipercaya atau
reliabel.
1.2.5.1
Analisis
Validitas
Hasil validitas program SPSS
21 ditunjukkan dengan tidak
membandingkan r hasil (hitung) dengan nilai 0.05, apabila r hasil <
0.05 maka variabel yang diteliti valid. Hasil analisis validitas yang
didistribusikan kepada 56 responden untuk tiap-tiap butir sebagai berikut:
Tabel 4.6
Rangkuman
Hasil Validitas Butir (Independen)
Motivasi
(X1)
ITEM
|
r
Hitung
|
KETERANGAN
|
ITEM 1
|
0.653(Positif)
|
Valid
|
ITEM 2
|
0.631(Positif)
|
Valid
|
ITEM 3
|
0.628(Positif)
|
Valid
|
ITEM 4
|
0.686(Positif)
|
Valid
|
ITEM 5
|
0.631(Positif)
|
Valid
|
ITEM 6
|
0.713(Positif)
|
Valid
|
Sumber data diolah, 2016
Tabel 4.7
Rangkuman
Hasil Validitas Butir (Independen)
Kompensasi
(X2)
ITEM
|
r
Hitung
|
KETERANGAN
|
ITEM 1
|
0.326(Positif)
|
Valid
|
ITEM 2
|
0.809(Positif)
|
Valid
|
ITEM 3
|
0.809(Positif)
|
Valid
|
ITEM 4
|
0.326(Positif)
|
Valid
|
ITEM 5
|
0.679(Positif)
|
Valid
|
ITEM 6
|
0.809(Positif)
|
Valid
|
ITEM7
|
0.743(Positif)
|
Valid
|
ITEM8
|
0.849(Positif)
|
Valid
|
ITEM9
|
0.554(Positif)
|
Valid
|
ITEM10
|
0.529(Positif)
|
Valid
|
Sumber data diolah,2016
Tabel 4.8
Rangkuman
Hasil Validitas Butir (Independen)
Konflik
(X3)
ITEM
|
r
Hitung
|
KETERANGAN
|
ITEM 1
|
0.817(Positif)
|
Valid
|
ITEM 2
|
0.413(Positif)
|
Valid
|
ITEM 3
|
0.206(Positif)
|
Valid
|
ITEM 4
|
0.457(Positif)
|
Valid
|
ITEM 5
|
0.376(Positif)
|
Valid
|
ITEM 6
|
0.835(Positif)
|
Valid
|
ITEM7
|
0.847(Positif)
|
Valid
|
ITEM8
|
0.818(Positif)
|
Valid
|
ITEM9
|
0.847(Positif)
|
Valid
|
ITEM10
|
0.818 (Positif)
|
Valid
|
Sumber data diolah,2016
Tabel 4.9
Rangkuman
Hasil Validitas Butir (Independen)
Kinerja (Y)
ITEM
|
r
Hitung
|
KETERANGAN
|
ITEM 1
|
0.414(Positif)
|
Valid
|
ITEM 2
|
0.742(Positif)
|
Valid
|
ITEM 3
|
0.534(Positif)
|
Valid
|
ITEM 4
|
0.733(Positif)
|
Valid
|
ITEM 5
|
0.578(Positif)
|
Valid
|
ITEM 6
|
0.801(Positif)
|
Valid
|
ITEM7
|
0.426(Positif)
|
Valid
|
ITEM8
|
0.671(Positif)
|
Valid
|
ITEM9
|
0.578(Positif)
|
Valid
|
ITEM10
|
0.801(Positif)
|
Valid
|
ITEM11
|
0.425(Positif)
|
Valid
|
ITEM12
|
0.671(Positif)
|
Valid
|
Sumber data diolah, 2016
1.2.5.2
Analisis
Realiabilitas
Uji reliabilitas digunakan menguji sejauh mana
keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang
sama. Penguji realiabilitas dalam penelitian ini adala dengan menggunakan rumus
Alpha pada program SPSS 21 ditunjukkan oleh besarnya nilai alpha (a). Hasil
pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini yang
dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut.
Tabel
4.10
Hasil
Pengujian Reliabilitas X1
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
,723
|
6
|
Tabel
4.11
Hasil
Pengujian Reliabilitas X2
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
,816
|
10
|
Tabel
4.11
Hasil Pengujian
Reliabilitas X3
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
,833
|
10
|
Tabel
4.12
Hasil
Pengujian Reliabilitas Y
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
,855
|
12
|
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil
uji reliabilitas tersebut menunjukkan semua variabel mempunyai koefisien Alpha
yang cukup besar yaitu diatas 0,632 sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur masing-masing variabel dari kuisioner adalah reliabilitas sehingga
untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur
1.3
Uji
Asumsi Klasik
1.3.1
Uji
Multikolinieritas
Multikolinieritas
digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditentukan adanya korelasi
yang kuat antara variabel independen. Dengan menarik kesimpulan melihat nilai
faktor inflasi varian (Variance Inflasi
Factor/VIF), tidak melebihi 5.
Pengujian
multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar
variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila
nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya diatas 0,1 atau 10 % maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.14
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Correlations
|
Collinearity Statistics
|
||||
Zero-order
|
Partial
|
Part
|
Tolerance
|
VIF
|
||
1
|
Motivasi
|
-,016
|
-,022
|
-,020
|
1,000
|
1,000
|
Kompensasi
|
-,132
|
-,303
|
-,293
|
,757
|
1,321
|
|
Konflik
|
,249
|
,364
|
,361
|
,757
|
1,321
|
|
a. Dependent Variable:
Kinerja
|
Sumber: Lampiran
output SPSS, 2016
Ketiga
variabel independen yakni motivasi, kompensasi dan konflik memiliki nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dalam
batas toleransi yang telah ditentukan, sehingga tidak terjadi multikolinearitas
variabel independen penelitian, dengan demikian maka dapat disimpulkan regresi
sah untuk digunakan.
1.3.1
Uji
Heterokedastisitas
Uji ini
untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dan residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik Scatterplot yang dihasilkan dari output program SPSS versi 21,
Apabila pada gambar menunjukan bahwa titk-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat
disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas pada model regresi.
Gambar 4.1
Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Sumber: Lampiran output SPSS,
2016
Dari
Gambar 4.1 tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan
asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat, dengan kata
lain menerima hipotesis homoskedastisitas.
1.3.2
Uji Normalitas
Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas
dan variabel terikat, keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Normalitas data dalam
penelitian ini dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized
Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1
Hasil
Pengujian Normalitas
Sumber
data diolah SPSS, 2016
1.4.4
Analisis
Persamaan Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengukur pengaruh antara motivasi (X1), kompensasi (X2), dan
konflik (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan menggunakan bantuan
program SPSS 21, maka diperoleh nilai-nilai untuk regresi berganda sebagai
berikut.
Tabel
4.15
Perhitungan
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
|
|||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
95,0% Confidence
Interval for B
|
||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
Lower Bound
|
Upper Bound
|
|||
1
|
(Constant)
|
49,498
|
11,363
|
|
26,696
|
72,300
|
|
Motivasi
|
-,041
|
,262
|
-,020
|
-,567
|
,484
|
||
Kompensasi
|
-,497
|
,217
|
-,337
|
-,933
|
-,062
|
||
Konflik
|
,541
|
,192
|
,415
|
,156
|
,925
|
||
a. Dependent Variable:
Kinerja
|
Sumber: Data primer diolah, 2016
Y = 49,498 - 0,041 X1 - 0.497 X2 + 0.541 X3 +
e
|
Keterangan :
Y =
Kinerja
X1 = Motivasi
X2 =
Kompensasi
X3 =
Konflik
e =
Variabel Pengganggu
menunjukan bahwa adanya
pengaruh antara motivasi, kompensasi dan konflik terhadap keputusan pembelian
Pelabuhan Telaga Punggur Batam. Dari persamaan berikut dapat dijelaskan bahwa:
a.
Variabel Motivasi, kompensasi
dan konflik mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap kinerja
karyawan.
b.
Koefisien Motivasi memberikan
nilai sebesar 0.041 yang berarti bahwa jika motivasi semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka
kinerja akan mengalami peningkatan.
c.
Koefisien kompensasi
memberikan nilai sebesar 0.497 yang berarti bahwa jika kompensasi meningkat
dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja akan mengalami peningkatan.
d.
Koefisien konflik memberikan
nilai 0.541 yang berarti bahwa jika konflik semakin kecil, maka dengan asumsi
variabel lain kinerja akan makin meningkat.
1.5
Pengujian
Hipotesis
1.5.1
Uji t
(Uji Hipotesis Secara Parsial)
Uji Hipotesis parsial (Uji t)
ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi dan kompensasi
terhadap kinerja pegawai secara individual, dan hasil-hasil pengujian parsial.
Hipotesis 1,2 dan 3 dalam penelitian
ini diuji kebenarannya dengan menggunakan uji parsial. Pengujian dilakukan
dengan melihat taraf signifikansi (pvalue),
jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan dibawah 0,05 maka
hipotesis diterima, sebaiknya jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar
dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
Tabel 4.16
Hasil Uji t Parsial
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
49,498
|
11,363
|
|
4,356
|
,000
|
Motivasi
|
-,041
|
,262
|
-,020
|
-,158
|
,875
|
|
Kompensasi
|
-,497
|
,217
|
-,337
|
-2,292
|
,026
|
|
Konflik
|
,541
|
,192
|
,415
|
2,822
|
,007
|
|
a. Dependent Variable:
Kinerja
|
Sumber data SPSS, 2016
1.
Hipotesis
1 (H1)
Perumusan
hipotesis:
Ha : Jika sig < 0,05 maka hipotesis Ha
diterima, berarti variabel motivasi secara parsial signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
Ho : Jika sig > 0,05 maka hipotesis ditolak,
berarti variabel motivasi secara parsial tidak signifikan mempengaruhi variabel
kinerja karyawan.
Dari Tabel 4.16 terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis motivasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.158 dengan taraf
signifikansi hasil sebesar 0,875 tersebut lebih besar dari 0,05, yang berarti
bahwa hipotesis dalam penelitian ini motivasi tidak berdeterminasi signifikan
terhadap kinerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05),
dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi kesimpulanya motivasi tidak
berdetermnasi signifikan terhadap kinerja.
2.
Hipotesis
2 (H2)
Perumusan
hipotesis:
Ha : Jika sig < 0,05 maka hipotesis diterima,
berarti variabel kompensasi secara
parsial signifikan mempengaruhi variabel kinerja.
Ho : Jika sig > 0,05 maka hipotesis ditolak,
berarti variabel kompensasi secara
parsial tidak signifikan mempengaruhi variabel kinerja.
Dari tabel 4.16 terlihat
bahwa hasil pengujian hipotesis kompensasi menunjukkan nilai t hitung sebesar
2.292 dengan taraf signifikansi 0.001. Taraf signifikansi hasil sebesar 0.026
tersebut lebih kecil dari 0.05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian
ini kompensasi berdeterminasi signifikan terhadap kinerja, dimana ini terbukti
bahwa pada level signifikan a (0.05), dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi kesimpulannya kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, sehingga hipotesis H2 “kompensasi berdeterminasi signifikan terhadap
kinerja karyawan,”, diterima.
3.
Uji
Hipotesis 3 (H3)
Perumusan
hipotesis:
Ha : Jika sig < 0,05 maka hipotesis Ha
diterima, berarti variabel konflik secara parsial signifikan mempengaruhi variabel kinerja
Ho : Jika sig > 0,05 maka hipotesis Ho
ditolak, berarti variabel konflik secara parsial tidak signifikan mempengaruhi
variabel kinerja
Dari Tabel 4.16 terlihat
bahwa hasil pengujian hipotesis konflik
menunjukkan hasil sebesar 2.822 dengan taraf signifikan 0.007. Taraf signifikansi
hasil sebesar 0.007 tersebut lebih besar dari 0,05, yang berarti bahwa
hipotesis dalam penelitian ini, konflik berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a (0.05), dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya konflik berpengaruh
signifikan terhadap kinerja , sehingga hipotesis H3 “ konflik berpengaruh signifikan terhadap kinerja”
(diterima).
1.5.2
Uji F
(Pengujian hipotesis secara simultan)
Untuk menguji pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama diuji dengan menggunakan uji F. Hasil
perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai berikut.
Tabel
4.17
Hasil
Analisis Regresi Secara Simultan
ANOVAa
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
257,340
|
3
|
85,780
|
3,018
|
,038b
|
Residual
|
1477,785
|
52
|
28,419
|
|
|
|
Total
|
1735,125
|
55
|
|
|
|
|
a. Dependent Variable:
Kinerja
|
||||||
b. Predictors:
(Constant), Konflik, Motivasi, Kompensasi
|
Sumber:
Lampiran output SPSS, 2016
Hasil pengujian F statistik
menunjukkan nilai sebesar 3.018 dengan signifikan sebesar 0.038. Nilai
signifikan F tersebut lebih kecil dari 0.05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti bahwa pengujian simultan tersebut menunjukkan bahwa
motivasi, kompensasi dan konflik secara bersama-sama memiliki determinasi yang
signifikan terhadap kinerja.
1.5.3
Koefisien
Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan
besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata lain, koefisien deteminasi ini
digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam
menerangkan variabel-variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi
ditentukan dengan nilai R square sebagaimana
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
4.18
Perhitungan
Hasil Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
|
||||||||||
Model
|
R
|
R
Square
|
Adjusted
R
Square
|
Std. Error
of the
Estimate
|
Change Statistics
|
Durbin-Watson
|
||||
R Square
Change
|
F
Change
|
df1
|
df2
|
Sig.
F
Change
|
||||||
1
|
,385a
|
,148
|
,099
|
5,331
|
,148
|
3,018
|
3
|
52
|
,038
|
2,640
|
a. Predictors:
(Constant), Konflik, Motivasi, Kompensasi
|
||||||||||
b. Dependent Variable:
Kinerja
|
Hasil
perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasinya (R2)
yang diperoleh sebesar 0.148. Hal ini berarti 14,8% variasi variabel kinerja
dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kompensasi dan konflik sedangkan
sisanya sebesar 85.2% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam
penelitian.
1.6
PEMBAHASAN
4.6.1
Hasil Analisis data
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa
dari 56 responden atau karyawan di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Batam.
Terdiri dari laki-laki sebanyak 35 orang (62,5%) dan perempuan sebanyak 21
orang (37,5%), umur dari 17-25 sebanyak 26 orang (46,4), dan 20-40 sebanyak 30 orang (53,6%), belum
menikah sebanyak 39 orang (69,6%) dan belum menikah adalah sebanyak 17 orang
(30,4%). lama bekerja 5< sebanyak 26 orang (46.4%), 5> sebanyak 30 orang
(53,6%).
4.6.2 Hasil Analisis Hipotesis Motivasi
Hasil pengujian hipotesis motivasi menunjukkan
nilai t hitung sebesar 0.158 dengan taraf signifikan .0.613. Taraf signifikansi
hasil sebesar 0,875 tersebut lebih besar dari 0,05, yang berarti bahwa
hipotesis dalam penelitian ini motivasi tidak berdeterminasi signifikan
terhadap kepuasan konsumen, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a.
(0.05), dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi kesimpulanya motivasi
tidak berdetermnasi signifikan terhadap kinerja.
1.3.3
Hasil
Analisis Kompensasi
Hasil hasil
pengujian hipotesis kompensasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 2.292 dengan
taraf signifikansi 0.001. Taraf signifikansi hasil sebesar 0.026 tersebut lebih
kecil dari 0.05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini kompensasi
berdeterminasi signifikan terhadap kinerja, dimana ini terbukti bahwa pada
level signifikan a (0.05), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
kesimpulannya kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis H2 “kompensasi berdeterminasi signifikan terhadap kinerja
karyawan,”, diterima.
4.4.4 Hasil Analisis Konflik
Hasil hasil pengujian hipotesis konflik menunjukkan hasil sebesar 2.822 dengan taraf
signifikan 0.007. Taraf signifikansi hasil sebesar 0.007 tersebut lebih besar
dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini, konflik
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana ini terbukti bahwa
pada level signifikan a (0.05), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi kesimpulannya konflik berpengaruh signifikan terhadap kinerja , sehingga
hipotesis H3 “ konflik berpengaruh
signifikan terhadap kinerja” (diterima).
0 Response to "CONTOH SKRIPSI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"
Post a Comment